Identifikasi Roman
1. Pengertian
Roman
Roman pada mulanya mengandung
arti yang berasal dari bahasa Perancis “romanz” abad ke-12, serta dari
ungkapan bahasa Latin yaitu “ lingua romana”, yang dimaksudkan untuk semua
karya sastra dari golongan rakyat biasa.(Matzkowski,1998:81).
Roman
terbentuk dari pengembangan atas seluruh segi kehidupan pelaku dalam cerita
tersebut (Suroto, 1989: 20).
Sedangkan menurut Ruttkowski &
Reichmann (1974 : 37) mengemukakan bahwa : “Der Roman hat sich seit den
16. Jahrhundert zur beliebigsten epischen Großform in der Prosa entwickelt.”
Yang artinya Roman adalah suatu jenis karya sastra yang merupakan bagian dari
epik panjang. Dan dalam perkembangannya roman menjadi suatu karya sastra yang
sangat digemari.
Roman adalah suatu karya sastra yang
bersifat fiksi yang menggambarkan kisah hidup pelaku dari berbagai aspek
kehidupan yang kompleks dari masa kanak-kanak hingga meninggal dunia.
2. Ciri-ciri Roman
1)
Menceritakan kehidupan
pelaku-pelakunya sejak kecil hingga meninggal dunia.
2)
Biasanya merupakan cerita yang
panjang.
3)
Dalam roman terdapat beberapa
insiden yang mempengaruhi jalan cerita.
4)
Terdapat konflik sehingga
menimbulkan perubahan nasib.
5)
Terdapat beberapa alur.
6)
Perwatakan dan penokohan dilukiskan
secara mendalam.
3. Macam-macam
Roman
Menurut isinya, roman dapat
dikelompokkan menjadi beberapa kelompok :
1) Roman
Bertendens
Roma
Bertendens adalah roman yang dibuat dengan tujuan-tujuan tertentu oleh
pengarangya. Misalnya roman Layar
Terkembang karangan St. Takdir Ali
Syahbana, dibuat dengan tujuan agar pembaca tahu bahwa wanita Indonesia
perlu dimajukan dan berperan aktif dalam masyarakat demi kemajuan bangsa dan
negara.
2) Roman
Sosial
Roman
Sosial adalah roman yang menggambarkan keadaan masyarakat suatu tempat pada
suatu masa. Pengarang hanya ingin menggambarkan kehidupan, peristiwa-peristiwa
yang sering terjadi dalam msyarakat tertentu. Contoh : Trilogi Ronggeng Dukuh
Paruk karya Ahmad Tohari, Upacara karya Korie Layun Rampan.
3) Roman
Sejarah
Roman
Sejarah adalah roman yang dibuat berdasarkan fakta sejarah. Fakta
kesejarahannya itu bisa kejadiannya, tempatnya, ataupun tokoh-tokohnya, dan
lain-lain. Dalam roman sejarah ini sangat mungkin tokoh, tempat kejadian, atau
peristiwanya sendiri memang benar-benar ada sebagai fakta kesejarahan, akan
tetapi gambarab tokoh pembantu atau peristiwa sampingannya mungkin saja hanya
ada secara imajinatif. Bagaimanapun ia tetap cerita fiktif. Dengan demikian
kebenarannya sebagai fakta sejarah tentu tak dapat dipercaya seratus persen.
Contoh
: Roman Suropati karya Abdul Muis dan roman Kalah Menang karya Suta Takdir
Alisyahbana.
4) Roman
Jiwa
Roman
Jiwa atau Roman Psikologis adalah roman ang lebih menitikberatkan pada
penggambaran tingkah laku dan ekspresi jiwa para pelakunya atau tokoh-tokohnya
daripada peristiwaya itu sendiri. Roman ini termasuk jenis roman naturalis yang
bermaksud menggambarkan kehidupan sejelas mungkin.
Contoh
roman jiwa ini misalnya roman Telegram dan Stasiun karya Putuwijaya. Contoh
lain yang tidak terlalu ekstrem, akan tetapi dapat digolongkan kedalam roman
psikologis adalah Atheis karya Achdiat Karta Miharja.
5) Roman
Adat
Roman
Adat adalah roman yang di dalamnya lebih menonjolkan atau mempermasalahkan
adat-istiadat suatu daerah. Biasanya roman ini menggambarkan pertentangan adat,
antara adat lama dengan adat baru. Pertentangan tersebt biasanya terjadi antara
kaum tua dengna kaum muda.
Contoh
: Sitti Nurbaya karya Marah Rusli
Azab dan Sengsara karya Merari
Siregar
Darah Muda karya Adinegoro
6) Roman
Detektif
Roman
detektif adalah roman yang berisi kejadian-kejadian yang bersifat kriminal yang
kemudian diakhiri dengan pembongkaran kejadian tersebut oleh pihak kepolisian
dan detektif. Contoh roman ini misalnya, Mencari Pencuri Anak Perawan karya
Suman Hs.
7) Roman
Simbolik
Roman
simbolik adalah roman yang dalam pengisahannya diwujudkan dalam lambang-lambang
atau simbol-simbol. Dalam roman ini diceritakan kehidupan manusia dilambangkan
dalam wujud binatang, tumbuhan, atau yang lainnya yang bersifat alami. Cerita
seperti ini dalam kesusastraan Indonesia timbul pada masa pendudukan Jepang. Contoh
roman simbolik ialah Dengarlah Keluhan Pohon Mangga karya Maria Amin atau
Tinjaulah Dunia Sana oleh pengarang yang sama.
8) Roman
Picisan
Roman
Picisan adalah roman yang isinya sangat ringan dan bersifat hiburan belaka.
Dinamakan picisan karena pada masa itu (awal pertumbuhan sastra Indonesia)
harganya satu picis sebuah. Isi ceritanya berkisar masalah cinta dan detektif,
atau masalah keluarga. Contoh : Tjinta Anak oleh Ahmad Chartini, Kasih Tak
Terlarai oleh Suman Hs.
4. Perbedaan
Roman dengan Novel
Novel adalah gamabaran
dari kehidupan dan perilaku yang nyata, dari zaman pada saat novel itu ditulis.
Roman, yang ditulis dalam bahasa yang agung dan diperindah, menggambarkan apa
yang tdak pernah terjadi dan tidak mungkin terjadi.
Novel bersifat realistis, sedangkan
romansa bersifat puitis dan epik (atau kita sekarang dapat menyebutnya bersifat
sebagai mitos). Anne Radcliffe, Sir Walter Scot, dan Hawthorne adalah
penlis-penulis romansa.
Novel berkembang dar bentuk-bentuk
naratif nonfiksi : surat, jurnal, memoar aau biografi, kronik atau sejarah.
Secara stilistika novel menekankan pentingnya detil dan bersifat “mimesis”
dalam arti yang sempit. Sedangkan romansa merupakan kelanjutan dari epik dan
romansa Abad Pertengahan. Romansa mungkin mengabakan kepatuhan pada deti,
misalnya dalam menyusun dialog yang mirip cara berbicara orang dalam kenyataan.
Novel lebih mengacu pada realitas
ang lebih tinggi dan psikologi yang lebih mendalam. Kalau romansa itu terjadi
di masa lampau, tujuannya bukan untuk menggambarkan keadaan masa lalu dengan
setepat-tepatnya , tetapi untuk meraih sejenis wilayah ...puitis, tempat yang
bebas dari..., keharusan menampilkan hal-hal aktual.
Daftar Rujukan
-
Suroto. Teori dan Bimbingan Apresiasi Sastra Indonesia. Jakarta: Penerbit
Erlangga, 1989.
-
Lestari Endang Dwi, dkk. 2005. Pelajaran
Bahasa dan Sastra Indonesia. Klaten: PT Intan Pariwara.
-
www.academia.edu/6039991/Pengertian_Roman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar